KABUPATEN BREBES
KELEBIHAN:
KELEBIHAN:
Brebes ku yang indah......Terkenal dengan makanan khas yaitu Telor asin ( Endog asin), tak kalah pula dengan hasil pertaniannya yg berupa bawang, cabe dll. Tak kalah pula dengan panorama khas pedesaan yang begitu indah dan sejuk, di iringi pepohonan dan persawahan yang terbentang luas dari ujung ke ujung....
Brebes sering kita dengar dengan sebutan Brebes Berhias dan Brebes mempunyai corak ragam bahasa, Sunda, Jawa dan Indonesia.
Sebagai pintu gerbang provinsi, sebenarnya Brebes berpeluang menjadi magnet pertumbuhan kota di jalur pantura di luar Semarang. Apalagi sebagian besar wilayahnya merupakan tanah yang subur, sebagaimana hikayat penamaan kabupaten ini. Konon nama Brebes berasal dari kata mbrebes, atau selalu keluar airnya. Di Brebes ini memang terdapat 101 mata air, tapi baru sedikit yang termanfaatkan untuk pengairan.
Seiring kemajuan perkembangan zaman, yang begitu dirasakan oleh sebagian atau bahkan seluruh daerah Brebes termasuk desa kami (desa dukuhtengah kec. Ketanggungan) yang mengharuskan sikap masyarakat selalu bekerja keras dan bahkan banyak yang menciptakan lapangan kerja sendiri seperti pembuatan kluwungan (semen yang di olah) yang menjadi kluwungan, paving, ubin, dll yang membutuhkan pekerja lumayan banyak, Pabrik krupuk yang begitu banyak, pengolahan barang mentah menjadi barang siap saji seperti pembuatan tempe, tahu, telor asin dll, yang juga membutuhkan pekerja yang banyak dan ekstra.
Disektor pertanian kebanyakan nanam padi, kacang ijo, kacang kulit, dan Brambang. Begitu juga desa kami bisa dikategorikan desa yang sukses karena desa yang terluas se-kecamatan, dan mempunyai beberapa devisa terhadap desanya seperti: Stasiun KA, Pasar, dan juga Pasar Swalayan (mol), serta terdapat makam Waliyullah, sehingga di desa kami setiap hari minggu (jawa kliwon) makam dan pasar selalu di penuhi peziarah, pengunjung dari berbagai daerah. yang sehingga desa kami kebanyakan para pedagang karena jangkauan pasar yang dekat, dan sedikit yang merantau.
Banyak perubahan yang di timbulkan adanya Otonomi Daerah di Kabupaten Brebes:
Pariwisata
Kebersihan (Brebes Berhias)
Ekspor Brambang
Daerah Tambang
Telor asin
Pabrik Gula
Perhutani mengembangkan progra Pengelolaan Hutan Bersama Rakyat/Masyarakat (PHBM).
Prestasi Brebes dalam menekan laju pertumbuhan penduduk ini
direspons oleh pemerintah pusat. April lalu, Presiden Yudhoyono memberikan penghargaan di bidang KB kepada Indra Kusuma dan 11 bupati/wali kota lainnya di Indonesia di Istana Negara Jakarta. Jika program ini gagal, Brebes akan menjadi daerah pertama di Jateng yang jumlah penduduknya mencapai dua juta jiwa.
KEKURANGAN:
Brebes masih seperti dulu. Daerah ini tetap menjadi pintu gerbang Jawa Tengah pada sisi barat, berbatasan dengan dua daerah di Jabar: Cirebon dan Kuningan. Daerah ini juga belum beranjak dari sektor pertanian, karena investasi yang masuk di sektor perdagangan dan industri pengolahan tak sederas daerah tetangganya: Kota Tegal.
Belum banyak perubahan fisik yang nyata, kendati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sudah berupaya maksimal dalam mengelola daerah dan berbagai potensinya.
Pertama, di sektor SDM yang rendah, Kedua, Disektor pendidikan, kurangnya motivasi generasi muda untuk maju kedepan seperti banyaknya tamatan wajib belajar 12 tahun (SMA), yang hanya berdiri di tempat tanpa melakukan loncatan yang penting hingga membuat daerah kami tetap terbelakang.
kedua, polusi udara, karena di pinggir Jalan Raya di buat jemuran Brambang Merah
ketiga, kurangnya perhatian pemerintah terhadap Brambang Merah, karena masih banyak Brambang-brambang impor dari luar negeri seperti Filipina.
keempat, Jalan Raya yang sering rusak.
PROSPEK (MASA DEPAN):
Cinta tanah air “Brebes” merupakan wujud bhakti kita sebagai warga kelahiran, dan akan berusaha semaksimal mungkin menciptakan kemakmuran dan keadilan pada pemerintahan daerah terkait sektor pertanian. Seandainya Negara Filipina tidak mengimpor Brambang, maka akan terjadi kemakmuran untuk Brebes di segi sumber daya manusianya. Dan mungkin akan ada pabrik Brambang terbesar di brebes dan bahkan se-Indonesia.
Kami adalah kumpulan generasi Brebes yang bergerak dan berbakti untuk masyarakat Brebes tercinta pada khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya menuju masyarakat yang lebih baik dan berkualitas.
KENDALA:
Pemkab Brebes memang masih dihadapkan pada banyak kendala untuk
membangun daerahnya. Pertama, wilayahnya amat luas (166.117 ha) -terluas kedua di Jawa Tengah setelah Cilacap- dengan topografi yang kontras antara daerah bagian utara, tengah, dan selatan. Kedua, jumlah penduduk yang banyak (1.753.071 jiwa), bahkan merupakan yang terbesar di provinsi ini. Ketiga, tingkat pendidikan mayoritas warganya masih rendah. Sekitar 67,4 persen penduduk hanya lulusan SD, tidak lulus SD, bahkan belum pernah sekolah. Keempat, akibat dari ketiga faktor itu, angka kemiskinan di Brebes masih tinggi.
Bahkan indeks pembangunan manusia (IPM)-nya hanya 61,6, atau paling rendah di Jateng. Sulitnya kebersamaan antara pihak PEMDA Brebes dan masyarakat dalam segala bidang, seperti sektor pariwisata yang begitu kurang diperhatikan, sehingga masih banyak tempat wisata yang terlantar (tidak ada pembenahan kembali). Penjualan obat pertanian dengan harga jual yang tinggi.
www.PresentasiBrebesBerhias_smstr 01 lt 07_UIN JKT.com
0 komentar:
Posting Komentar