Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil socity) yang mandiri dan demokratis. Masyarakat madani lahir dari proses peyemain demokrasi, ikatan keduanya tersebut bagaikan mengalirnya air,
Pengartian Masyarakat Madani
Mengalami banyak pengertian tentang masyarakat madani, akan tetapi pertama kali istilah ‘masyarakat madani’ di munculkan oleh Anwar Ibrahim, mantan Wakil Perdana Manteri Malasya, menurutnya ‘masyarakat madani merupakan sestem sosial, yang subur, berdasarkan perinsip moral, yang menjamin keseimbangan antara kebesaran individu dengan kesetabilan masyarakat, masyarakat madani mempunyai ciri-cirinya yang khas; kemajemukan budaya (multicultural), hubungan timbal balik, dan sikap saling memahami dan menghargai.
Masyarakat madani menurut Dawam Raharjo adalah: sebagai peroses penciptaan peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai kebijakan bersama, menurutnya dalam masyarakat madani warga Negara bekerja sama membangun ikatan sosial,
Menurut Azyumardi Azra, masyarakat madani lebih dari sekedar gerakan pro-demokrasi kerena ia juga mengacu pada masyarakat,
Sedangkan cendikiawan muslim Norkholis Majid, makna masyarakat madani berasal dari kata civility, yang mengandung makna toleransi kesediaan pribadi-pribadi untuk menerima berbagai macam pandangan politik dan tingkah laku sosial,
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani(civil society)
Sejarah pemikian masyarakat madani pada Fase Pertama: Adalah filusuf Yunani Aristoteles yang memandang (masyarakat sipil) sebagai sestem kenegaraan atau identik dengan Negara itu sendiri, dan dipahami sebagai system kenegaraan dengan menggunakan istilah Koinonia Politike, yakni sebuah komunitas politik tempat warga dalam terlibat langsung dalam berbagai percaturan ekonomi politik dan pengambilan keputusan.
Fase Kedua: Pada tahun 1767 Adam Ferguson, mengembangkan wacana civil socity, dengan kontek sosial dan politik, di sekotlandia,
Fase Ketiga: pada 1792 Thomas Paine memaknai wacana civil socity, sebagai suatu yang berlawanan lembaga Negara, bahkan ia dianggap sebagai Antithesis Negara,
Fase Keempat: dalam fase keempat ini dikembangkan oleh: G. W. F. Helgel(1770-1831 M), dan Karl Marx (1818-1883), dan lagi Antonio Gramsci (1891-1837), dalam pandangan ketiga pakar tersebut, civil society, merupakan elemen ideologis kelas dominan,
Fase Kelima: oleh Alexis de Tocqueviili, (1805-1859), bersumber dari pengalamanya mengamati budaya, demokrasi Amerika, dan pandangangya sebagai kelompok penyeimbang kekuatan negara, dan kekuatan masyarakat sipil dan politik, hal ini merupakan kekuatan utama yang menjadi demokrasi di Amirika,
Karakteristik Masyarakat Madani
Masyarakat madani tidak muncul dengan sendiriya, ia membutuhkan unsur-unsur sosial yang menjadi perasyarat terwujudnya tatanan masyarakat madani, Fakto-faktor tersebut merupakan suatu kesatuan yang salinga mengekat dan menjadi krakter khos masyarakat madani,
Beberapa unsure pokok yang harus dimiliki oleh masyarakat madani, adalah sebagai berikut,
1. Wilayah Publik yang Bebas (freepublic sphere)
Adalah ruang publik yang bebas sebagai sarana untuk mengemukakan pendapat warga masyarakat,
2. Demokrasi
Adalah prasyarat mutlak bagi keberadaan civil society yang murni (genuine), tampa demokrasi masyarakat sipil tidak mungkin terwujud,
3. Toleransi
Adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat, lebih dari sikap pandangan perbeda orang lain, Toleransi mengacu pandangan Nurcholis Majid adalah persoalan ajaran dan kewajiban melaksanakan kewajiban itu.
4. Pluralisme
Adalah merupakan prasyarat lain bagi civil society pluralism tidak hanya dipahami sebatas sikap harus dan menerima kenyataan sosial yang beragam, menurut Madjid adalah pertalian sejati kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban.
5. Keadilan Sosial
Adalah adanya keseimbangan dan pembagian yang proposional atas hak dan kewajiban setiap warga Negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan ekonomi, politik, pengetahuan, dan kesempatan
Masyarakat Madani Di Indonisia: Pradigma Dan Praktek
Indonisia memiliki tradisi yang kuat civil socity (masyarakat madani) bahkan jauh sebelum Negara berdiri, masyarakat sipil telah berkembang pesat yang diwakili oleh kiprah beragam organisasi sosial keagamaan dan beragamnasional dalm perjuangan merebut kemerdikaan,
Dan lagi melalui proses pendidikan politik, diharapkan tataan masyarakat yang secara ekonomi dan politik mandiri, soalnya kemandirinyan merika padaahirnya akan melahirkan kelompok masyarakat madani yanga mampu melakukan konntor terhadap hegomuni Negara indonosia,
Terdapat beberapa strategi yang ditawarakan kalanyang ahlih tentang bagaimana seharusnya bagunan masyarakat madani bisa terwujud di indonisia,
Petama, pandangan intgrasi nasional dan politik,
Kedua, pandangan reformas system politik demokrasi,
Ketiga, paradigma membangun masyarakat madani sebagai basis utama pembanunan demokrasi,
Sikap toleran dapat ditujukan dintaranya dengan sikap menghargai pebedaan pandangan, kenyakina, dan tradisi orang lain dengan kesadaran tinggi bahwa perbedaan adalah rahmat tuhan yang hrus disukuri, di pelihara, dirayakan, dalam kehidupan sehari-hari,
Gerakan Sosial Untuk Mmperkuat Masyarakat Madani
Arti Gerakan sosial, menrut Iwan Gardono, adalah sebagai aksi organisasi atau kelompok masyarakat sipil dalam mendukung atau menentang perubahan sosial,
Pandangan lain mendifinisikan, bahwa gerakan sosial pada dasarnya adalah untuk perilaku politik kolektif non kelembagaan yang secara potensi berbahaya kerena mengancan setabilitas cara hidup yang mampu,
Keberadaan masyarakat madani tidak terlepas dari peran gerakan sosial, gerakan sosial dapat dipadamkan dengan perubahan sosial atau masyarakat sipil, yag didasari oleh pembagian tiga ranah, yaitu: Negara (state), Perusahaan atau Pasar (corporation atau market), dan Masyarakat Sipil
Organisasi Nonpemerintah Dalam Ranah Masyarakat Madani (Civil Society)
Istilah Organisasi Nonpemerintah adalah terjemahan harfiah NGO (non govren mintal organisation) yang telah lama dikenal dalam pergaulan Internasional,
Kata-kata NGO merujuk pada organisasi Nonnegara yang mempunyai kaita dengan badan-badan PBB atau mitra organisasi, ini akan berintraksi dengan organisasi Nonpemerintah
Kalimat NGO itu berlahan-lahan menyebar dan dipakai oleh komonitas Internasional ketika masuk ke-Indonisia, Istilah ini tidak memunculkan persoalan, namu dialihbahasakan dari NGO menjadi organisasi Nonpemerintah dalam sebuah konferensi,
Dalam arti umum pengeartian organisasi Nonpemerintah mencakup semua organisasai masyarakat yang berada diluar struktur dan jalur formal pemeritah. asyarakat
Masyarakat sipil mengejawantahkan dalam berbagai wadah sosial politik di masyarakat, seperti organisasi keagamaan, profesi organisasi, organisasi komunitas, media, dan lembaga pendidikan. Domain mereka terpisah dari negara maupun sektor bisnis. Salah satu pengejawantahan masyarakat sipil yang kerap terangkat menjadi titik fokus perhatian adalah Non-Govermenmental Organization (NGO).
Dengan demikian tidaklah mudah untuk mendapatkan sesuatu harus dengan berusaha dan bekerja keras dan dengan menggunakan strategi dan politik serta taktik seperti halnya strategi guna membangun masyarakat madani di Indonesia dapat dilakukan dengan Integrasi Nasional dan politik, reformasi sistem politik demokrasi, pendidikan dan penyadaran politik.
referensi Civic Education (Pendidikan
Demokrasi)
0 komentar:
Posting Komentar